Saya rasa tidak perlu lagi ada peringatan “spoiler woy!” di pembukaan artikel kali ini karena saya yakin dengan sangat kalau sebagian besar ummat telah mengkhatamkan anime sejuta ummat ini, berbeda dari artikel sebelumnya yang membahas tentang apa penyakit kaori miyazono.

Di awal seri SAO sempat memperlihatkan hubungan yang cukup erat antara kirito dan seorang calon heroine yang gagal melangkah lebih jauh karena kematian yang menurut saya terbilang konyol, lalu munculah sang heroine dengan julukan waifu sejuta ummat yang tidak lain dan tidak bukan adalah “Yuuki Asuna” yang langsung dipersunting kirito dan sempat melakukan ena-ena (dalam game)

mengingat eratnya hubungan kirito dan asuna dalam seri ini, terlintaslah sebuah pertanyaan “gimana kalau sachi belum mati, apakan kirito tetap jadi sama asuna?” pasti akan ada banyak sekali spekulasi dan argumen di luar sana, dan kebanyak orang akan bilang “kan tergantung kehendak pembuatnya” namun dalam artikel kali ini akan di ulas pemasalan ini berdasarkan hasil wawancara terhadap narasumber berpengalaman ea.

Jika kirito Lebih Memperhatikan Kecantikan

Dalam poin ini sudah jelas lagi nyata kalau asuna lebih “wah” daripada si sachi yang menurutku gak terlalu menonjol (namanya juga karakter sekali pakai) 

Walaupun selera orang itu berbeda-beda tapi jika ditarik kesimpulan dari suara mayoritas para otaku/pecinta anime maka jawaban yang sudah pasti muncul ialah asuna, ingatlah bahwa julukan waifu sejuta ummat itu bukan sekedar pajangan.

Jika Kirito Lebih Memperhatikan Sifat

Ingatkah kalian perilaku kirito saat sachi mokad? disitu terlihat penyesalan yang teramat mendalam dan rasa kehilangan yang cukup berbekas pada diri seorang solo player, saat itu sachi sudah sangat dekat dengan kirito sampai-sampai mau hidupin kembali sedangkan asuna masih orang asing pada saat itu.

Lalu muncullah spekulasi bahwa kirito merasa seperti itu karena merasa bersalah dan bukan karena suka

jadi gini… kirito sampai berasa seperti itu hanya 1 episode terpapar dengan si sachi, satu episode waktu itu kurang lebih 2 hari dalam game, bebeda dengan asuna yang tidak terlalu menarik perhatian kirito di awal pertemunnya terkecuali adegan saat jubah asuna tersingkap, tapi selain itu biasa saja

kirito bahkan sampai menangis saat mendengar rekaman ulang suara sachi, untuk mendapatkan ketertarikan yang sama, asuna membutuhkan lebih dari 6-7 episode.

Jika Kirito Lebih Melirik Skill

Dalam game kematian seperti sao, partner yang jago dan setia memiliki harga yang sangat mahal, apalagi dengan adanya kelompok player kill yang mebunuh sesama player, maka dari itu, asuna sangatlah cocok, dialah wakil komandan dari guild knight of blood yang skill berpedangnya sudah terverivikasi karena kecepatannya

Jauh berbeda dari si sachi yang mokad hanya karena melawan musuh di lantai 11 (kalo gak salah) saat latihan pun sachi terlihat seperti orang yang baru pertama kali main game RPG, saya gak tau kalau saja dia jago main osu

Jika Kirito Lebih Memilih Cewek Yang Menghabiskan Waktu Lebih Lama Dengannya

Diketahui bersama kalau kirito lebih dulu bertemu asuna dibanding sachi namun tidak berhasil menjalin hubungan yang erat, berbeda dengan sachi yang sudah di bahas di poin sebelumnya

Jika “seandainya” Sachi belum mokad, maka kirito akan semakin dekat lagi dengannya dan jika asuna datang di saat itu, asuna akan lebih terlihat seperti orang asing dibanding mantan partner

Waifu war!!

Dan jika seandainya sachi belum mati, maka sao akan menjadi salah satu anime yang masuk jajaran waifu war yang melibatkan banyak grup dan fp dalam perang yang berkepanjangan karena karakteristik sachi yang mirip onodera sedangkan asuna yang mirip chitoge.

dalam fase ini asuna akan mampu memperoleh kemenangan mutlak atas sachi dengan akhir yang beda tipis seperti nisekoi, namun ingat bahwa isi artikel ini hanya opini, jadi janganlah terbawa emosi saat merasa waifu pujaan kalian terpanggang.

bagaimana menurut kalian?